Evaluasi Pembelajaran Sosiologi


   Baik di halaman ini saya akan menceritakan seorang guru menerapkan prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran didalam kelas disini saya mengambil contoh waktu saya masih sekolah di SMA NEGERI 2 SENGKANG. Dimana Dalam proses pembelajaran guru mengembangkan  potensi-potensi peserta didik secara optimal. 
Adapun prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran yang diterapkan :
1.Valid
   Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat sesuai untuk mengukur kompetensi sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi yang akurat tentang aktivitas belajar. 
Contoh :
Setiap ujian akhir siswa diberikan kompetensi yang dimana tesnya berupa praktek dan betul-betul diuji dengan kemampuan yang dimilikinya. 
2.objektif
    Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membedakan latar belakang peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan peserta didik bukan atas siapa dirinya. 
Contoh :
Seseorang memberikan nilai yang tinggi kepada si A karnah si A merupakan anak kepala sekolah sedangkan si B mendapatkan nilai rendah padahal si B mempunyai kemampuan yang tinggi daripada si A. Pemberian nilai haruslah berdasarkan kemampuan siswa. 
3.Adil
    Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,budaya,adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender. 
Contoh :
Seseorang guru hendaknya tidak membeda-bedakan siswa dalam bentuk fisik, rupa dan status. Nilai yang diberikan sesuai dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut. 
4.Bermakna
    Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna dan manfaat yang dapat ditindak lanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua dan masyarakat. 
Contoh:
Seseorang guru memberikan hasil penilaian kepada siswa itu bermakna untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam proses pembelajaran sebagai evaluasi untuk diperbaiki kedepannya. 
5.Mendidik 
    Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik untuk menjadi lebih baik dan sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar mengajar. 
Contoh :
Seorang siswa pada pelajaran umum mendapat nilai dibawah rata-rata tetapi pada pelajaran IPS ia mendapatkan nilai yang memuaskan dan ia sangat dibanggakan oleh guru. Seorang disiswa itu harus menyeimbangkan pelajaran umum maupun kejuruan untuk memperoleh prestasi yang baik. 
6.Menyeluruh
    Penilaian diambil dengan bercakup seluruh aspek kompetensi peserta didik dan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sosial termasuk mengumpulkan berbagai bukti aktivitas belajar peserta didik. Penilaian meliputi pengetahuan (Cognitif), keterampilan (phsycomotorik) dan sikap (affectif). 
Contoh :
Dalam penilaian hasil akhir belajar,guru mengumpulkan berbagai bukti aktivitas sesuai dalam catatan sebelumnya penilaian yang dikumpulkan mulai dari pengetahuan awal, cara berbicara dan gerbang logika serta kehadiran dan tugas yang lain termasuk juga sikap peserta didik. Semua hal digabungkan menjadi satu dan menghasilkan nilai. 
7.Berkesinambungan 
    Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan secara terancam, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik. 
Contoh :
Seseorang guru bahasa indonesia melakukan proses belajar mengajar secara terencana, guru menjelaskan materi tiap pertemuan, memberikan tugas, mengadakan ulangan harian, ujian semester, serta ujian akhir semester, semua direncanakan terus menerus dan bertahap. 
Aspek penilaian 
1.kognitif(pengetahuan) 
   Memiliki pengetahuan yang luas untuk menjelaskan sebuah mata pelajaran dan memiliki banyak wawasan sehingga dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik agar dapat mengetahui dan mengembangkan suatu potensi. 
2.Efektif(sikap) 
   Sikap atau perilaku seseorang dalam mengevaluasi pembelajaran agar peserta didik mampu memahami dan mengoptimalkan sikap sopan santunya baik dan segi pemahamannya maupun dari segi perilakunya seorang guru. 
3.Psikomotorik (keterampilan) 
    Skill atau keterampilan seorang guru dalam memberikan pemahaman terhadap peserta didik baik dari segi materi dan bahan ajar maupun dari segi kemampuan atau potensi yg mendorong agar supaya peserta didik mampu memahami apa yang diterapkan oleh seorang guru. 
4.Keaktifan
    Guru aktif dalam memberikan suatu pemahaman yang akan mengembangkan potensi peserta didik dan mampu mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan peserta didik. 
5.Wawasan
    Guru mampu memiliki wawasan dalam mengajar baik2 dari segi kemampuan kognitif, efektif, psikomotorik yang secara menyeluruh terhadap peserta didik. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Instrumen Non Tes